mungkinkah disini berakhir segalanya?
Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang..
malam semalam, lama aku berfikir...
mungkinkah disini berakhir segalanya??
Siapa yang harus dipersalahkan???
apa yang akan terjadi hari-hari esok??
tiada kata yang mampu aku luahkan....
hanya memikir dan terus berfikir...
mengapa semuanya ini terjadi...
tergamaknya mereka....
membalas susu dengan tuba...
betullah kata Tun Mahathir, mengisi kemerdekaan rupanya lebih perit dan payah dari mendapatkan kemerdekaan, begitu jugalah dengan perjuangan ini..
apakah hati-hati ini harus ditaburkan lagi janji,
atas nama perjuangan, dirempuh segala onak dan duri,
namun, ia pasti terjadi lagi,
mengeraskan hati, biar terkunci mati...
agar segalanya untuk kemudian hari..
demi kesejahteraan di bumi ini..
ku sisipkan puisi ini, hayatilah pemuda pemudi
Kalau kita menjadi kayu
Kalau kita menjadi kayu
Biarlah jadi ghaharu atau cendana
Wangi dan bernilai tinggi
Atau paling tidak
Jika terpaksa cukuplah jadi
Kayu api
Asal punya harga diri
Tetapi jika mahu jadi kayu
Majal, keras dan padu
Seperti cengal, keruing atau meranti
Itu juga pilihanmu
Cuma, jangan pula nanti
Sampai sanggup jadi hulu
Yang rela diperkudakan kapak
Hingga tergamak menetak
Kaum sendiri
2 comments:
Salam akak..^_^
erm..Semoga semua nerakhir bila tiba masanya, bukan kat sni jer..
p/s:kat snie tu kat ne?
(hahaha..< anem sengal..sowi kak..tet..=p)
ntah la anem....kat sini tu dekat hati kami semua...hehehhe
Post a Comment