Hanya Jauhari Mengenal Manikam...
Salam.....
Saya baru pulang dari Negeri dibawah bayu, mengikuti program Sukan IPTS Malaysia (MASISWA) Zon Sabah...saya kira terlalu banyak isu dan cerita yang saya terlepas beberapa hari ini...oh ya, saya juga merasa sedih kerana tidak berkesempatan untuk ke Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur yang berakhir semalam, pesanan buku dari bro gigi juga gagal saya penuhi, sory broo.....
Kiriman pesanan ringkas dari bro gigi mengenai seseorang dan bagi saya isu ini kerap kali timbul...apa orang-orang ini tidak ada kerja lainkah??? hanya tahu menjaja cerita dan memburuk2kan orang lain demi menaikkan nama sendiri?? bagi saya mudah saja, dari dulu saya memang lebih suka mengambil jalan "lantaklaaaaa....", kerna saya yakin dan percaya hanya jauhari mengenal manikam...usah pedulikan kata-kata orang yang tidak tahu asal usul, tidak pandai mengenang jasa orang lain, dan lagak seperti tahu segalanya serta orang yang gila kuasa....kerna saya yakin, jika kita benar-benar ikhlas dan komited, komuniti sekeliling akan lebih mempercayai kita.....benar, saya tidak nafikan, kadang kala kata-kata yang kita dengar ini, sedikit sebanyak akan mempengaruhi hubungan sosial dan kerja kita, tapi bagi saya, inilah perbezaan taraf, bukan taraf pangkat atau kedudukan...tapi taraf tahap ke"profesinal"an seseorang itu....yang mampu kita nilai dari sudut penilaian yang mereka ambil. Maka, isu ini tidak lagi mampu memberi kesan pada kehidupan saya...
satu lagi cerita yang saya dengar kini, yang saya yakin ianya dari sumber yang benar dan saya juga telah mengesahkannya.... ianya melibatkan kehidupan peribadi saya, jarang benar saya menulis mengenainya, cerita yang saya sendiri tidak tahu mengapa, apa motifnya, dan mengapa harus melibatkan nama saya lagi, kerna tuan punya badan sudah tidak lagi berhubung dengan saya sehingga hari ini, dan sekali lagi, saya tidak pasti mengapa....namun, saya sudah berkali-kali meminta maaf andai saya tersilap, dan beliau juga telah memaafkan saya.....katanya...persoalannya, mengapa harus melibatkan nama saya lagi???
saya faham, karekter individu ini berbeza-beza, dan bukan semua manusia mampu meluahkan apa yang sebenarnya tersirat di hati kecil mereka....dan saya tahu, saya tidak mampu memaksa mereka2 ini meluahkan isi hati mereka, walaupun jauh disudut hati saya, saya inginkan kebenaran itu...namun, saya sudah terlalu penat untuk menunggu kebenaran dan situasi yang sebenarnya, lantas saya mengambil jalan untuk membiarkannnya saja......
lama benar saya hidup dalam kekeliruan mencari punca dan motifnya, dan kini saya agak tidak berpuas hati apabila nama saya disebut2 kembali...untuk apakah??
kehidupan ini sememangnya terlalu berbelit2 dan complicated...saya mahu memudahkannya, tapi andai hanya saya seorang yang berusaha ke arah itu, ianya tidak memberi kesan dan tiada maknanya lagi....saya sendiri tidak pasti sampai bila...yang pastinya saya sudah terlalu letih dengan perkara2 ini...
bos pula sudah bersuara, kali ini lebih keras bunyinya...bermaksud, saya barangkali sudah tidak mempunyai masa seperti dahulu, saya perlu memberi tumpuan lebih pada kerja2 ini dahulu.... tapi saya selalu memastikan agar YM saya dibuka, agar saya tidak ketinggalan jauh dalam pelbagai isu...tidak kira isu2 negara,isu2 poltik negara dan kampus, atau perhubungan dalam komuniti kehidupan saya, terima kasih pada mereka2 yang masih berhubung dengan saya untuk berkongsi pelbagai cerita......
2 comments:
SEMOGA BERJAYA...
http://thestar.com.my/education/story.asp?file=/2009/5/10/education/3848450&sec=education
Give exemptions to top grads
By KAREN CHAPMAN
STUDENTS who obtain first class honours in their undergraduate degrees should be exempted from repaying their National Higher Education Fund Corporation (PTPTN) loans.
Kedah Gerakan youth chief Tan Keng Liang in an open letter to Higher Education Minister Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin dated Wednesday, said this would serve as recognition by the Government of the students’ academic excellence.
He said it would also be in line with the promotion of better quality undergraduates in local universities.
“The minister should also consider allowing a 30% discount for graduates when repaying their PTPTN loans if they obtain second class upper degrees,” he said in his open letter which was also distributed to the media.
Tan hoped Mohamed Khaled would consider the requests as before July 1, 2005, graduates who obtained first class honours could be exempted from the repayment of their loans, which has since been discontinued.
He said currently there were students who were given full scholarships to enter local universities before achieving any result and who might not perform up to expectation.
“It would be disappointing to see that Malaysian students who were not granted scholarships initially but who actually performed up to expectation, not being rewarded for their academic excellence,” he said.
In an immediate response, Mohamed Khaled said the Cabinet had decided on this matter about two years ago.
“We can only consider this when the financial situation of PTPTN is sustainable,” he said when contacted.
PTPTN chief executive officer Yunos Abd Ghani said the corporation was presently unable to consider the requests.
“The amount would be too much for the corporation to absorb,” he said.
On Tuesday, Mohamed Khaled had said the ministry was currently conducting research on how to ensure the sustainability of the PTPTN.
“If the PTPTN funds continue to operate as they are, we will have a RM42bil deficit by 2020,” he said.
Post a Comment